Kedua tanganku melingkar ke punggung Dewi dan Fenny lalu melepaskan kaitan BH masing-masing. Fenny udah nggak sabar, nih. film bokep jepang Mei yang sudah puluhan kali kugumuli itu tetap tampil menawan. Cantik-cantik dan mulus-mulus. Matanya tertutup sambil agak menengadah. Lidahnya begitu lihai mempermainkan kemaluanku itu. Malam itu sungguh menjadi malam yang tak terlupakan. Aku menghampirinya. Begitu berhasil, Kho Ardy akan kukabarkan. Beberapa lama kami diam di tempat dengan kelamin yang tetap bersatu sepenuhnya, menggeletar dan mengejang, mereguk segala kenikmatan yang hanya dapat ditemukan dalam persetubuhan.“Udah waktunya mandi, Mas, Mbak Dewi”, kata-kata Fenny menyadarkan kami berdua.Aku membimbing Dewi yang masih lemas didera rasa nikmat orgasmenya. Ketika aku kembali, Dewi dan Fenny sudah menantiku di pintu ruang tengah. Kami berempat adalah teman-teman lama. “Hemat tenaganya, ya. Buah dadanya membusung ke atas, agak memerah karena remasan dan gigitanku. Aku yakin, Mas Ardy tidak keberatan. Sekarang semua itu terjadi, berkat bantuan Mas Ardy. Kemaluanku yang sudah tegang itu berdenyut-denyut dalam mulutnya. Keduanya bergayut di bahuku dengan buah dada mereka yang montok kenyal itu menempel di lengan kiri dan kananku. Maka dinding-dinding kamar mandi itu pun menjadi saksi bisu aku beradu nafsu syahwat dengan Fenny dan Dewi.Fenny minta disetubuhi duluan. “Benarkan kataku kalau aku ini sahabat sejati. Dewi beranjak menerima telepon ini.
