Tangannya langsung menangkap kemaluanku. Kini posisi Laras tepat mendudukiku. Bokep barat Aku mencium Laras penuh kasih dan dengan senyum kepuasan. Babe masuk dan bertanya,“Kenapa Yan, sakit?”
“Iya, Be,” jawabku singkat. Kulit mereka juga sangat bersih. Ntar sore balik lagi”
“Terserah deh”
Aku bergegas pulang ke kost. Sialan. Aku meracau tak karuan. Eh ngomong-ngomong, sorry lho kamarku berantakan”
“Ah cowok mah, biasa,” sahut Laras dengan sedikit logat sunda. Ntar sore balik lagi”
“Terserah deh”
Aku bergegas pulang ke kost. Kostku memang hanya berjarak tiga ratus meter dari kantor. Putih, mulus. Aku tahu ini bukan karena aku sakit, tapi lebih karena libidoku pasti sedang on. Di kamar itu terdapat lukisan panorama yang sangan besar dan indah. Kalau aku diraba agak lama mungkin aku langsung sembuh, pikirku. Juga pantatnya yang bulat mulus. Badanku makin panas. Kulit mereka juga sangat bersih. “Ya Mas, terus Mas. Ruangnya nyaman, besar dan bersih. Bibir kamipun beradu. Payudaranya yang kenyal selalu menjadi favorit tanganku. Aku selalu menghadapi mereka dengan sabar, meski sifat mereka tak sama. Mukanya memerah. Kubimbing Laras untuk berjongkok. “Nggak ah, Be. Akupun dengan mudah menciumi rambutnya, telinganya juga tengkuknya. Dan bukan rahasia lagi jika cewek sunda terkenal dengan postur tubuh yang tak terkalahkan.
