Pelan-pelan aku goyangkan burungku, kadang kutekan pelan dengan irama-irama lembut.Tak lama masuk sudah burungku ke dalam dan Ibu mertuaku mendesis kayak ular cobra. Bokep barat Aku ikut kaget dan lompat ke kasur. Kuambil sabun dan kugosok badanku dengan sabun mandi. “Waduh banyak juga kayaknya kamu keluarkan cairanmu untuk Ibu..” kata Ibu mertuaku.Aku terkulai lemas dan tak berdaya disamping Ibu mertuaku. teruss..”kudengar suaranya pelan.Kumainkan ujung lidahku menyusuri dinding vaginanya, kadang masuk kadang menjilat membuat dia seperti ujung kenikmatan luar biasa. Begitu mau pakai celana Ibu mertuaku melarang dengan menggelengkan kepalanya. Kuayun pantatku naik turun membuat Ibu mertuaku makin meringkih kegelian.“Ayo Dodo, kamu lama banget sih.. Langsung tanpa pikir panjang kubuka pintu kamar.Kulihat Ibu mertuaku berdiri diatas kasur sambil teriak “Awas tikusnya keluar..!” tandas Ibu mertuaku.“Mana ada tikus” gumanku. “Acchh.. Begitu mau pakai celana Ibu mertuaku melarang dengan menggelengkan kepalanya. Sebenarnya aku berusaha untuk menghindar, tetapi kita hanyalah manusia biasa yang terlalu mudah tergoda dengan hal itu. “Iya, emang Ibu mau mandi lagi”? aku nggak tahan lagi Bu..” jelasku. Aku beringsut untuk membantu menurunkan celana pendekku, tidak lama celanaku sudah lepas berikut celana dalamku.Burungku sudah berdiri kencang, tangan kanan Ibu mertuaku masih memegang burungku dan menoleh kepadaku sambil tersenyum mesum.
