Lama sekali mereka saling pandang dan saling tersenyum. “Tumben dihabisin ?”, kata kak Dewi melihat aku makan dengan lahap. BokepJepang Enak ! Didapur, dikamar mandi, diruang tengah, bahkan diruang tamu. Yang pasti, aku menghomati dan mengaguminya sekaligus.Hingga pada suatu malam. “Maafin Tedy ya kak !”,
“Iya anak nakal !”, katanya. “kak Dewi…!”,
‘Apa..?”,
‘Tanggung nih !”,
“Tanggung apanya ?”,
“Pura-pura jadi bantal guling mau ?”,
“Apalagi nih !”,
“Tedy gak tahan nih. “Bodoh, bodoh !”, aku mengutuk diriku sendiri. Sepi. Aku terus menjilat. Ia ternyata cantik sekali, bahkan sedikit lebih cantik dari kak Dewi. “Enggak …! Kemaluanku menempel pada kemaluan wanita. Agak ngilu terganjal ujung bantal guling, sehingga perlu kuluruskan.Kak Dewi benar-benar beraksi, ia menciumi dan melahap payudara kak Sinta. “Kak, maafin Tedy yah !”, kataku sambil meletakan gelas yang airnya habis kuteguk. Buru-buru aku ganti baju, menyisir rambut. Dengan penuh nafsu ia menjilati dan menciumi leher kak Sinta yang kini terlentang ditindih kak Dewi. Aku kemudian hanya bisa pasrah, merintih dan mendesah. “Iya..! Menatapnya dalam-dalam. Dua wanita cantik, dua tubuh indah dengan kulit putih mulus, tanpa busana, tanpa penutup apapun. “Janji !”, kataku sambl mengacungkan telunjuk dan jari tengahku. ”Apaan sih gituan di tanya-tanyain ?!”, nampak kak Dewi agak gusar menimpali pertanyaanku. Ah air putih saja. Aku kemudian hanya bisa pasrah, merintih dan mendesah.
>