Gila kan!? “Kayak Sari deh. Bokep jepang jangan, mas. Gila kan!? Sehari lubang memekku tak dimasuki penis aku bakal belingsatan semalaman. “Nul, aku ingin menciummu,” desisnya di belakang telingaku membuatku merinding. Kepalaku terasa panas, apalagi sambil menonton film porno itu aku jadi ingat pengalaman seksku dengan keluarga India itu. Lampu kamarku dimatikan sehingga aku tak bisa melihat siapa yang sedang berusaha memperkosaku. Perzinahan kami terus berlangsung hingga minggu sore jam 5, berarti kegiatan seks kami berlangsung sekitar 20 jam nonstop. “Gak apa-apa, Nul, coba aja,” ajak Tini sambil menagmbilkanku separuh gelas dan menyodorkan kepadaku. Siapa yang membuatku jadi begini? bisa mati kalau saya nggak istirahat dulu,” kataku lemah kepada yang terakhir menyebadaniku. Jam 6 petang semua sudah selesai mandi dan ganti pakaian lalu kami menuju ke kamar Mas Jono yang paling besar. Silahkan makan dan minum sepuasnya sambil nonton film kesukaan kita.”
Lalu berbareng kami mulai mengambil makanan yang tersedia di situ. tapi nanti malam lagi ya, Nul? Kalau mau lebih tahu, malam hari ada juga pria yang terlihat mengendap-endap memasuki salah satu kamar wanita, dan tidak keluar lagi sampai pagi hari. Bayangkan kalau paling sedikit 5 anak kost menggilirku setiap hari (entah pagi, siang atau malam hari) dan memberiku 30 ribu rupiah, hitung saja penghasilanku sebulan.
