Kebetulan aku duduk di sebelah kanannya, jadi tangan kiriku bebas. Bokep jepang saat aku mau membersihkan dengan tisue, eh dia melarangnya.“Biarin aja, aku ingin menikmatinya”.Wah, erotis juga nih orang. Sementara aku makin berat menahan muatanku, aku tanya dia, “Bu boleh keluari di dalam…”.“Boleh, emang sudah hampir..”. Dengan bepegangan pada sandaran tangan kursi tamu.Dia menikmati lagi sentuhanku. Sejak saat itu terjalinlah cinta kasih yang dilampiaskan secara sembunyi-sembunyi antara aku dengan Ibu Vivi. Kalau berdiri dia tidak lebih tinggi dari pundakku. Aduh rejeki nomplok nih, kataku dalam hati. Meski dalam hati sudah suka sekali.Tanganku yang masih memegang mouse masih di elus. Rupanya dia klimaks juga. Tidak percuma aku hobby olah raga. Maklum baru sekali aku mengajarinya. Dengan penisku dan vaginanya masih bersatu aku tetap memeluknya dari belakang.“Thanks Yan…, kamu sangat hebat. Katanya, suaminya paling lama tahan cuma 3 menit. “Ah…, panggil Vivi aja, entar aku lemas banget”, jawabnya.Batang penisku juga sudah terasa kesemutan, mau menumpahkan muatannya. Sementara aku makin berat menahan muatanku, aku tanya dia, “Bu boleh keluari di dalam…”.“Boleh, emang sudah hampir..”. Aduh rejeki nomplok nih, kataku dalam hati. Dengan penisku dan vaginanya masih bersatu aku tetap memeluknya dari belakang.“Thanks Yan…, kamu sangat hebat. Aku biarkan saja. Yah tangannya keremas oleh tanganku yang kekar dan keras.Aduh…, halus juga tangan Ibu Vivi.
>
Mempelai Yang Menggoda
Related videos
No image
No image
No image
No image
No image
No image








