Aku yakin mereka tanpa busana. Bokep jepang hd Dan bantal guling…, bergegas aku buka sarungnya. “Kak, maafin Tedy yah !”, kataku sambil meletakan gelas yang airnya habis kuteguk. (maafkan aku kak Dewi !)Terkadang aku merasa berdosa manakala aku mencuri-curi pandang. Aku tak sabar lagi menunggu, sudah hampir jam sembilan. Ia bangkit hingga terduduk. “Cuma gesek-gesek aja !”, aku kemudian menandaskan. Aku merintih dan mendesah sendirian. “Dasar !”, ia memelintir kupingku. Ujung bantal itu ditutupinya dangan langerie. Kami berpagutan dan saling melumat. Sungguh nikmat. Kemarin di blok C11 ada yang kemalingan….!”. Aku yakin disana kak Dewi dan kak Sinta pun tengah merintih dan mendesah, juga dalam kegelapan…….Dor ! Akhirnya kak Dewi menurut. Akhirnya kulepaskan. Aku kemudian hanya bisa pasrah, merintih dan mendesah. Ya ampun ! Sip ! Turun kembali ke lantai bawah, menikmati dua wajah cantik, dan sepiring nasi goreng bertabur SoGood Sozzis. “Sini….!”, katanya mengulang. Semakin kugesekkan semakin terasa nikmat. “Ih apaan nih, sini ! Benar-benar terdiam. “Urut aja, keatas dan kebawah, pelan-pelan !”,
“Begini…!”,
“Ya…ah… shhh… kak Dewi…!”, akupun tenggelam dan terbuai dalam kenikmatan.
