Aku berusaha ramah pada semuanya, yang jelek, yang tua, yang muda, yang pendek dan lain-lainnya. film bokep jepang ‘Koh, aku pengin ini nihh..’, aku tidak berbasa-basi, aku benar-benar terdongkrak oleh birahiku. Aku turun dari kereta api dan langsung menumpang becak menuju ke sebuah hotel kecil di dekat stasiun. Dari balik pintunya nampak bapak-bapak yang gemuk dengan kulitnya yang hitam serta bibirnya yang tebal, sepertinya orang Ambon atau Irian. Bahwa ada dorongan yang sangat kuat dari diriku yang selama ini sangat ketat kurahasiakan, aku, diriku, tubuh dan mentalku, sangat ingin tampil sebagai perempuan, atau tepatnya sebagai banci atau waria.Setiap membayangkan diriku tampil sebagai perempuan setengah baya, saat ini umurku 28 tahun, wow.., libidoku langsung memanas menerpa wajahku. Aku hanya minta beberapa istilah akun disesuaikan, agar dapat sinkron dengan bahasa akun yang sudah merupakan standar laporan keuangan umumnya. Kusambut simpati mereka semua padaku. ‘Wee.., anak baru.., anak baru.., waria baru nihh..’, suara mereka dengan jelas kudengar. Tentu saja aku berbunga-bunga, tetapi aku berusaha untuk tetap rendah hati. Kemudian rok kulotku yang tampil sedikit terbuka menunjukkan pusarku. ‘Boleh ya koh..??’, pintaku seakan aku mengemis..Terus terang sesungguhnya ini terlalu prematur bagiku, pada kesempatan pertamaku memasuki kawasan waria di Jalan Irian Barat ini, sebenarnya aku masih hanya ingin sekedar merasakan udara Jalan Irian Barat itu dengan pakaian wariaku, dimana
