Satu jam lebih aku tunggu Tia di Teras bungalow, tp belum nongol-nomgol juga. Evi? Bokep jepang hot Begitulah setiap hari kami lalui berdua, tanpa komitmen apapun dan tidak lebih dari hanya sekedar pegangan tangan, cium kening, saling ngegombal satu sama lain. Tia memeluk erat tubuhku dari belakang, sambil bibirnya sesekali ditempelkan diarea sensitifku, di belakang telinga dan payudaranya yang kenyal menempel lembut dipunggungku, membuat darahku naik sampai di kepala.Terdengar bisikan suaranya yang manja “Terasa ngga ?”. Wajah Evi langsung cemberut sambul melepaskan tangannya dari gandenganku. Pengecut!!!Siang itu, aku sedang ngobrol dan bercanda-canda dengan Tia di teras Depan Kantor. Memang sih, secara fisik, Tia memang jauh di atas Evi, tapi mengapa perasaanku cenderung memilih Evi? Sifat manja Evi yang selalu menatap aku tanpa berkedip yang membuatku akhirnya sedikit melupakan Tia. Tiba-tiba pintu kamar yang lupa kami Kunci pun terbuka. di sana pula aku berkenalan dengan Tia, seorang gadis yang cantik, berbadan tinggi sintal dan berkepribadian menarik. Sesekali bibir Tia mengecup keningku dengan hangat dan tangannya membelai lembut setiap helai rambutku. Tanpa aku duga sebelumnya, tiba-tiba Evi sudah menghampiri aku dan langsung duduk bersandar di depanku sambil meraih kedua tanganku untuk memeluknya erat-erat. Sebut saja namaku Dewi. Ya Tuhan … begitu naifnya hamba Mu ini.Pagi itu Tia mengajakku berenang, tp aku menolak karena aku memang tidak
