penisku memuntahkan sperma yang sangat banyak di mulutnya Mbak Ernapun menelannya tanpa ragu-ragu Dan tanpa rasa jijik sedikitpun dia menjilati sisa-sisa spermaku sampai bersih“Terimakasih Don, kamu telah memberiku kepuasan,” pujinya sambil tersenyum “Sama-sama Mbak, aku juga sangat puas,” sahutku “Mbak masih mau lagi kan,” tanyaku “Mau dong, tapi kita mandi dulu yuk,” ajaknyaKemudian kami meraih pakaian masing-masing untuk selanjutnya bersama-sama pergi ke kamar mandi membersihkan badan Sehabis mandi, masih sama-sama telanjang, kubopong tubuhnya menuju taman disamping rumah Aku ingin melaksanakan impianku selama ini, yaitu bersetubuh ditempat terbuka“Don Jangan disini sayang, nanti dilihat orang,” protesnya “Kan nggak ada siapa-siapa di rumah Mbak,” sahutkuMbak Ernapun tidak protes lagi, mendengar jawabanku Sambil berdiri kupeluk erat tubuhnya Kulumat bibirnya Mbak Erna membalas lumatan bibirku dengan pagutan-pagutan hangat Cukup lama kami bercumbu, kemudian aku duduk dikursi taman Dan kusuruh Mbak Erna berjongkok dihadapanku Mbak Erna tahu maksudku Diraihnya batang penisku yang masih layu Dielus-elusnya lembut kemudian dikocok-kocok dengan tangannyaSetelah penisku mengeras Mbak Erna menyudahi kocokkannya, dia mendekatkan wajahnya ke selangkanganku Lidahnya dijulurkan dan mulai menjilati kepala penisku Lidahnya berputar-putar dikepala penisku, kemudian turun kepangkalnya“Oohh terus Mbak Nikmat banget,” desahku “Isepp Mbak Isep,” pintaku Mbak Erna menuruti kemauankuDimasukkannya penisku kemulutnya Hampir sepertiga batang penisku masuk ke mulutnya Sambil tersenyum padaku, dia mulai memaju mundurkan mulutnya, membuat penisku
Malam Panas Di Episode 303
Related videos
No image
No image
No image
No image
No image
No image
No image
No image
No image
No image
No image
No image
No image
No image
No image