Seminggu sebelum kampanye terbuka dimulai, Ayahku menyerahkan jadwal kampanye bergilir kepadaku, 2 minggu dan 2 kali Ayahku mendapatkan jadwal untuk berorasi di depan simpatisannya. Bokep jepang hot Aaaahhhh aku maluuu kaaaaakk” sambil mengelus pipiku.“Malu kenapa?” aku menggigit payudaranya yang tergantung di depan wajahku.“Ooooh………, Ooooh………, Kaaaaaaak”“Bukain sayaaang” Aku membungkuk setengah berdiriDengan cekatan Reza melucuti celana jeans yang aku kenakan, begitu juga dengan boxer terakhir pengaman kejantananku. Tangannya menjambak rambutku Aku terus menjilat, kemaluan Reza sudah banjir dengan lendir.“Ooooh……! Reza menggilat-geliat kegelian saat aku melepas ciuman dan mulai menjilati lehernya, ia menjambak kepalaku,Keringat yang membasahi tubuhnya dari tadi,ku jilat ku hisap, tak perduli itu kotor, Reza makin menggelinjang.“Kaaaak! Aku sudah hampir… oh… oh….Ooooh………….” Reza menjerit, namun jeritannya tertahan oleh mulutku, kucium bibirnya, takut kalau sampai ibunya terbangun di kamar“Mmmmmh… Ooooh…… Mmhhhh… Mmhhh!!!!!!”Mulut Reza mengangga, seperti kehabisan udara. Ingin rasanya berkenalan tapi tak mungkin dalam kondisi seperti ini untuk berjabat tangan dan mulai perkenalan.Kupandangi lekat wajahnya, dia menoleh kearahku lalu melemparkan senyum manisnya, Aku membalasnya dengan tersenyum, lalu mengangkat tanganku, menempelkan ke arah telinga seperti orang menelfon, dia mengerti maksudku, dia membalas dengan bahasa bibir. Istirahat dulu wae semalem”“Ga ah, Aku ga nginep, tak istirahat sebentar wae disini ya, ga papa toh?”“Ya gapapa to yaa, santai wae mas ganteeeng” ucapnya menunduk ketika bilang ‘ganteng’.“Weh weh Aku di