“Ohh pak James.. film bokep jepang “Ayo bilang.. Tangankupun bergerak merambahi buah dadanya, sedangkan tanganku yang satu mencari kaitan retsleting di belakang tubuhnya. Enaaakkk…” Aku tersenyum mendengar perkataan istri karyawanku ini yang sudah seperti pelacur. Aku diperkenalkan olehnya kepada Nita. Maklum perutku sudah keroncongan, terlalu banyak basa-basi dengan para tamu undangan tadi. “Nanti kalau dicari suamiku gimana pak?” jawabnya ragu. Kamipun bertemu lagi di sebuah acara pesta peluncuran produk baru dikantorku. “Oh… Kalau saya sih mau lho sama kamu biarpun kamu sudah married.” kataku mulai memancing sambil menatap wajahnya yang cantik. Tentu saja pak Dennis pun semakin sering mendapat tugas keluar kota dariku. Dia tidak tinggi, mungkin sedikit dibawah 160cm. “Enak pak?” tanyanya sambil melirik nakal kepadaku.Tangannya sibuk meremas-remas buah zakarku sementara lidahnya menjilati batang kemaluanku. “Ahh… Bapak bisa saja. Kita terusin ngobrolnya diluar yuk,” ajakku berbisik padanya. Dari cara bicaranya aku punya dugaan bahwa pak Dennis ini tidak begitu memuaskannya di atas tempat tidur. Nita mulai tersenyum malu dan mukanya memerah disaat dia sadar kalau aku sedang memperhatikannya.Setelah ngobrol sedikit lagi, dia pun pamit untuk pulang.
