Bagian mana yg akan kamu cium?”“Betis yg indah itu. Telapaknya menginjak kursi. Bokep barat Aku menengadah. Bagian dalamnya juga ditumbuhi tetapi tak selebat bagian atasnya, serta warna kehitaman itu agak memudar. Pose yang sangat memabukkan. Serta ketika bibirku mulai mengulum rambut-rambut ikal yang menyembul dari balik G-stringnya, tiba-tiba Bu Lia mendorong kepalaku.Aku tertegun. Kaki kanannya melingkar menjepit leherku. Aku sering dipanggil ke ruangannya untuk menjelaskan budget yang dikeluarkan bulan kemarin. Tiba-tiba saja Mbak Lia merapatkan kedua pahanya sambil menarik rambutku.“Nanti ada yang melihat bayangan kita dari balik kaca. Sangat kontras dengan warna kulitnya.Aku terpana. Lendir yang hanya segumpal kecil, hangat, kecut, mengalir membasahi kerongkonganku. Ia lalu menekuk serta meletakkan telapak kaki kanannya di permukaan kursi. Ia merintih setiap kali lidahku menjilat klitorisnya. Aku merasa benar-benar haus serta ingin segera menbisakan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku.Lalu bibir kewanitaannya kukulum serta kuhisap agar semua kebasahan yang melekat di situ mengalir ke kerongkonganku. Kami saling menatap. Aku tak berdaya. Telapaknya menginjak kursi. Menggosok-gosokkan hidungku sambil menghirup aroma pandan itu sedalam mungkin. Kuhisap seluruh kemaluannya. Mbak Lia masih tersenyum. Bu Lia menggelinjang serta kembali mengangkat pinggulnya.
