Waktu pulang, saya diantarkan bang Parli, si hansip. BokepJepang Masalahnya saya sering dipingit orang tua, apalagi ditambah dengan lingkungan sekolah saya yang merupakan sekolahan khusus cewek. “Uuuh… akkhh… akkh… akhhh…” saya menjerit-jerit kegilaan, untung tidak ada yang mendengar. Sampai di kamar sudah jam 3 lebih. Bapak yang satunya lagi langsung setuju dan berkata, “Ya udah, kita bawa ke pos ronda aja pak Karim…” dan pak Karim pun setuju.Setibanya di sana, ternyata masih ada 3 orang lagi yang menunggu di sana, termasuk bang Parli, hansip di komplek saya. Saya merasa puas sekali. Selama 10 menit saya dan bang parli melakukan senggama di depan pagar rumah saya. Hanya sebentar dia melakukan itu. “Ayo pulang sudah malam..!” Dan saya pun diseret pulang. Langsung saya sapa dia. Saya suruh mereka berlima melepas celana dan CD mereka sendiri dan duduk di bangku pos hansip itu. Sampai di kamar sudah jam 3 lebih. “Lho, mas Agus lagi ngapain..?” kata seorang bapak di situ. Saya tidak menyesal karena air maninya kali ini tidak terlalu banyak.Saya melompat pagar lagi, dan masuk ke kamar diam-diam.
