Sesaat kemudian kaos itu telah kubuka. “Mas, Mas wartawan ya?” katanya kepadaku. BokepJepang Sesaat kemudian kaos itu telah kubuka. Aku pun sudah semakin asyik mencumbu dan menjilati puting buah dadanya, lalu ke perutnya, pusarnya, sambil tanganku membuka mini skirtnya. Aku pun duduk dekat mereka, berbincang tentang pemilu kali ini. Aku keluarkan ujung lidahku yang lancip lalu kujilat dengan lembut klitorisnyana. Menatapnya. Apakah pemimpin partai itu menghargai kenekadan mereka? Ancol! Lalu kami pun menuju mobilku. Apakah pemimpin partai itu menghargai kenekadan mereka? Enakan sama kamu. “Saya nggak bakal lupa deh sama malam ini, saya akan inget terus malem ini, jadi kenangan manis saya”
Aku hanya tersenyum dengan lelah dan berkata “Iya Mikha, saya juga, saya nggak bakal lupa”. Tangannya menggapai kemaluanku yang sudah menegang dan membesar dari tadi. Kenangan ini tak dapat aku lupakan begitu saja, perkenalkan namku Joe aku bekerja di kota Jakarta, dan cerita nyataku akan ku tuangkan dibawah ini. Aku cium kening Mikha terlebih dahulu, kemudian kedua matanya, hidungnya, kedua pipinya, lalu bibirnya. “Eh, nama kalian siapa?” Tanyaku, “Aku Joe.”
“Saya Mikha.” Kata cewek manis itu, lalu teman-temannya yang lain pun menyebut nama. “Mau nyoba nggak?”. Mereka lumayan loyal terhadap partai mereka itu, walaupun tampak sedikit kecewa, karena pemimpin partai mereka itu kurang berani bicara.
