“Gus, kenalin… ini… Vivi,” kata si Andi memperkenalkan cewek tersebut. Bokep jepang Ketika jam dinding berdentang 10 kali, saya melihat kakaknya si Vivi dengan gelisah selalu melirik ke jam. Rupanya saat itu Vivi mentraktir Andi bersama dengan teman-teman SMA-nya. Pernah pacaran sebelumnya tetapi sudah putus tahun lalu. Saya menanyakan alamat mereka dan kakaknya memberitahukan saya. Waktu saya tiba di kost mereka, ternyata Vivi sedang tidur dan saya menitipkan bakmi tersebut ke kakaknya. Didalam hitam ada putih, didalam putih ada hitam. Akhirnya saya tahu bahwa dia belum punya cowok. “Viii… Vivi…” tiba-tiba terdengar suara beberapa orang cewek. Dia sendiri juga terlihat kaget melihat saya. Saya menghentikan langkah saya dan menunggu Andi dan Al.“Makan yuk… Gua lapar nich…” ajakku yang ternyata disambut gembira oleh mereka. Saat ini dia kuliah di salah satu universitas di kawasan Grogol, jurusan Management tingkat akhir. Dari sana saya tahu kalau dia kost di daerah Mangga Besar bersama seorang kakak perempuannya. Masih polos tuh anak, belum tahu kalau sejak tadi aku sudah mengincar cewek tersebut. Dia seumur dengan saya, 24 tahun. Minggu itu selama tiga hari berturut-turut saya membelikan makanan buat mereka. Di belakang saya Andi juga memasukkan nomor tersebut ke HP-nya.
