Jauh-jauh aku datang dari Banjarmasin tempat aku berdomisili saat ini hanya untuk bertemu denganmu” katanya sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku, bahkan bersandar di bahuku. “Itulah Kak nasib buruk yang menimpaku. Bokep barat Kukira kamu sudah insaf dan banyak berubah karena sudah beristri yang cantik, malah sudah punya 3 orang anak lagi. “Siapa itu tadi Kang, mau apa dia dan apa urusannya denganmu?” tanya istriku serius sekali, bahkan nampak ada rasa cemburu di wajahnya. Kami bagaikan mayat telanjang yang terbaring berdampingan di atas tempat tidur. Entah karena sedih atau bahagia, tapi yang jelas air mata itu terasa hangat. Hal ini amat terasa ketika aku muncrat ke dalam vaginanya. Maklum daerah tempat tinggalku terlalu jauh dari sini, sehingga sulit sekali kita saling bertemu” katanya sambil tersenyum seolah gembira sekali.Aku langsung duduk di tepi rosban yang dilapisi kasur empuk, sementara sambil ia teruskan pembicaraannya, Sari berjalan ke arah pintu lalu menutup serta menguncinya dengan rapat seolah ia tidak membiarkan aku kembali dengan cepat atau mungkin ia inginkan aku menemaninya terus dalam kamar itu sampai segala urusannya selesai.
