Aduhh, Jenny benar-benar mengerti bagaimana menaklukkan seorang wanita innocent seperti saya ini. Saya mendongakkan kepala, merem melek dan mengerang-ngerang. film bokep jepang Entah kenapa, tapi saya merasakan hal yang berbeda. Mungkinkah ia sudah berada 2 meter di bawah tanah? “Kenapa, Jen?”
“Maaf ya, semalam aku kurang ajar sama kamu.” sambungnya, “Maaf juga soalnya aku biarin temanku tadi masuk.”
“Nggak apa-apa Jen.” jawab saya berusaha maklum, “Semalam itu.. Dilemparkannya celana panjang saya jauh-jauh. kamu apain susuku..?” desah saya naif. Ia lalu melangkah menghampiri saya dan mengangkat nampan sarapan pagi dari pangkuan saya. Melihat senyumnya, saya merasa agak patah hati juga, karena sudah merasa jatuh cinta kepadanya. Saya terpaku di bibir ranjang sambil memegangi cangkir teh yang sudah kosong, seolah tidak tahu harus berbuat apa. Kami berbagi kehangatan dengan sangat mesra pagi itu, dan kejadian itu sempat terulang beberapa kali lagi di hari-hari setelahnya, sampai kemudian saya mendapati apartemennya kosong dan teleponnya tidak diangkat. “Ciumin dong Jen.” pinta saya tidak sabar.“Haa, kamu udah pengen ya?” godanya. Saya hanya diam terpaku sambil melangkah mundur perlahan. Tangan saya membelai-belai rambutnya yang lurus dan pendek seleher. Jenny berdiri bersandar di dinding sambil melihatku makan.Pagi itu ia tampak segar dan cantik.
