“Jen, hati hati dong… kamu kan bisa kelihatan oleh mereka yang di dalam? Xnxx bokep Aku memasuki ruangan pak Edy dengan perasaan kalut.“Silakan duduk Eliza”, kata pak Edy sok ramah.Aku hanya mengangguk, malas menjawab wali kelasku yang bejat ini. Aku kembali mengambil tissue agak banyak, dan menyeka keringat yang membasahi sekujur tubuhku. Kini aku sudah polos, tinggal mengenakan sepatu sekolah ini.Dengan nafas memburu pak Edy mendekap tubuhku dan membawaku ke sofa. kebetulan aku merasa ingin ke toilet.“Jen, aku ke toilet dulu ya”, bisikku. kamu cantik sekali”.Aku tercekat, dan menunduk. Keringat mulai membasahi tubuhku, karena gairahku sudah mulai naik. Aku dan Jenny sudah akan keluar menuju ke kantin, ketika tiba tiba aku melihat pak Edy masuk.“Eliza, selesai istirahat, temui saya di ruangan saya. Melihat aku orgasme, bukannya berhenti, pemerkosaku ini makin bersemangat mengaduk liang vaginaku. Dengan liang vaginaku yang teraduk aduk sedemikian rupa oleh sebuah penis yang besar dan panjang, sementara tenggorokanku juga teraduk aduk tak karuan, dan ketidak berdayaan dari aku untuk menggerakkan tanganku yang dicengkeram pak Edy, aku tahu sebentar lagi aku harus pasrah dilanda orgasme yang dahsyat.Kini vaginaku sudah berdenyut hebat.
