Tanpa pertanyaan lagi aku minum, dan aku menutup mata semakin berat. Bokep jepang Jangankan namanya, wajahnya saya tidak tahu kecuali Pak Edy dan disebut suami saya Mr Kris sebelumnya.Dia tidak pernah membenarkan atau membantah kecurigaan bahwa obat yang disebutnya Panadol sebenarnya obat perangsang. “Sudahlah, toh dia sudah menikmati diriku sendiri”, pikirku. Aku tidak tahu berapa lama aku berada di kamar. Saya kemudian akan turun erangan kenikmatan. Saya terkejut, begitu cepat penisnya membesar, kini terasa sesak di vagina saya, perbedaan yang sangat cepat.Penasaran saya buat, saya mencoba untuk membuka mata saya, tapi kelopak mataku masih sangat berat jika menutup pertemuan tersebut, penis besar meluncur keluar, ada rasa sakit dan kesenangan dicampur bersama, kocokannya semakin nikmat membawa saya ke klimaks.Tak pelak lagi akupun orgasme dalam pelukannya, seakan tubuhku menegang tumpahan semua ia menjadi keinginan yang membara nan, segera dia juga mengikuti saya ke klimaks. Agak kecewa aku juga menerima penolakan dari suami saya, ketika dia hampir telanjang dan siap untuk melanjutkan permainan. Sekilas aku masih bisa melihat suami saya sedang berbicara di meja depan di kelompok direksi.Pak Edy meninggalkanku sendirian, mataku terasa berat, aku merasa seperti aku merebahkan tubuhku segera, untungnya ia segera datang, saya pikir suami saya tapi ternyata Pak Edy. Edy menyapu penis bibir vaginanya, aku harus berteriak marah tapi tidak lagi aku
