“Aku sedih..” isakku. BokepJepang Aku berusaha menekan lagi,
“Ahhkk..”
Kami mengerang bersamaan, kutekan-tekan batang kemaluanku, tanganku menggapai susunya dan meremas-remas, membuat kepalanya terangkat ke belakang.Keringat di tubuhku semakin deras karena kurangnya ventilasi di dalam mobil, dan karena segala gerakan yang kulakukan. Kugandeng lengannya menuju jok belakang. Saatnya, pikirku. “Hhh.. kamu aja yang naruh,” ujarku. “Ya, begitulah namanya orang pacaran, kan nggak harus senang terus..” kudengar bisikannya. Kepalaku terasa sangat ringan. Menyandarkan tubuhku di tembok di sebelah rak buku, dan membiarkan orang-orang memandangku dengan heran saat aku tertawa. begitu bodohkah aku? begitu bodohkah aku? Nikmat, anganku semakin melayang. Tamparan itu telak mengenai pipiku, membuat pengaruh obat di kepalaku sejenak berkurang. Kuteruskan membuka celana pendeknya, membiarkan pahanya terlihat jelas. “Nih..” ujarku saat mengecup bibirnya dan dadanya. Kubuka lemariku dan mengambil sebotol Bacardi yang isinya tingal setengah. ahh..” kutariik-tarik kulit kemaluanku, merasakan nikmat pada ujung-ujung sarafnya. Akh, hahahahahahaha.. “Hhh.. Tapi, yah terkadang perasaan tak dapat selalu ditipu, bukan?Suatu hari aku (karena menganggur sekali) menghabiskan waktu luangku di toko buku Gramedia, di jalan Kertajaya, sekedar membaca-baca buku. mm.. mm..” kukulum bibirnya. iya deh, tapi jangan berantem terus.”
Pikiranku sedikit melayang.
