Sejak ketemu majalah Popular itu aku jadi lain jika memandang wanita teman kelasku.Tidak hanya wajahnya yang kulihat, tapi kaki, paha dan dadanya ?kuteliti?. Gadis yang baru saja mengagetanku! Video bokep jepang Lho, kok di situ masuknya ? “Mandi dulu sana, To” “Udah bisa, Tante ?” tanyaku cerah. *** Sengaja aku datang ke sekolah lebih pagi. Orangnya pendiam, kurang menarik. Masih mendengkur. “Pelan-pelan To” katanya sambil menyeringai, lalu matanya terpejam“Eeeeeehhh” desahnya hampir tak terdengar, ketika aku mencabut kelaminku. Tante yang punya ide begini. Biar sajalah, toh masih banyak kesempatan. *** Sehari itu aku jadi tak bersemangat, ingat perbuatanku siang tadi. Aah, halusnya kulit itu. Hanya mendesah, tidak protes!Kedua tanganku ada di paha kirinya terus memijit. Mengenakan daster dengan potongan dada rendah, rendah sekali.Inipun tak biasa, atau karena aku jarang memperhatikan bagian atas. Ia sesekali membalas remasanku, tetap membaca.Ditariknya tangannya untuk membuka halaman buku bacaannya, tanganku “tertinggal” di pahanya. “Eeeeeeeeeehhhhhhhhh” lenguhnya mengiringi pencabutan ini.Di pintu kamarku Tante nengok kanan-kiri sebelum keluar. Tante masih ada di kamarnya. Kamu harus ingat, ini rahasia kita saja”Dipegangya dadanya sendiri lalu disodorkannya ke mulutku. Tante Yani!
