Obrolan sudah lebih ringan arahnya. Aku sodokan penisku sambil menekan pinggulnya sementara kakiku mengejang menikmati aliran rasa yang menerjang keluar dari tubuhku itu. BokepJepang Bahkan Tia tidak sungkan lagi mencubit aku setiap dia menahan tawa atau tidak tahan aku goda. “Ooochhhh… auchhhh… Masssss… oochhh…”, desahnya. Posisi duduk kami sudah akrab dan menempel. Sambil bercanda tiba- tiba dia berkata :”Kamu pasti suka maen cewek yach, soalnya kamu jago ngobrol banget. Pemandangan itu cukup menarik sehingga menggugah seleraku menjadi bangkit. Akhirnya dia sadar dan berbisik, “Wachh, kok betah banget ngelus tanganku, entar lengan bajuku jadi kusut lho. Sepasang paha montok tercetak jelas dari rok biru tua panjang nan ketat yang dipakainya. Aku tidak dapat berbuat banyak karena posisinya tidak menguntungkan sehingga hanya bisa mengelus paha dari luar rok panjangnya saja. Kenikmatan itu kembali mendera dan semakin tinggi intensitasnya ketika aku membantu dengan menekan keatas pinggulku sambil menarik pantatnya.Desahan suaranya makin keras setiap kali kemaluan kami bergesekan, “uchhhhh… ssshhh… uchhhhh…”. Aku lihat bangku sekelilingku sudah kosong sementara suasana gelap malam membuat suasana di dalam bis agak remang-remang.
