“Papah, kok gitu sih? Ningsih memintaku untuk telentang lagi dan sementara dia berada jongkok di depanku, sehingga vaginanya yang merah basah sampai ke bulu-bulunya terlihat jelas di depan mataku. Bokep indo Ningsih juga semakin mengencangkan goyangan pinggul dan pantatnya turun naik sampai aku merasakan kepala penisku mentok di ujung lubang vaginanya. Lidahku yang tegang semakin kujulurkan ke dalam lubang vaginanya, kumainkan klitorisnya dengan lidah digetarkan, Ningsih menggelinjang hebat. Kukulum dan kugigit lidahnya. “Paahh, ooogghh Mamah rindu jilatanmu seperti ini, oooogghh.” lenguhan Ningsihku baru lagi kudengar setelah dua bulan tidak ketemu. Hatiku mulai melunak mendengar pengakuannya dan serta merta aku menyetujui untuk menjemputnya di Blok M. Aku hanya tersenyum saja. “Uuh! dan bodohnya aku tetap saja setia menunggu barang bekasan lelaki lain.”
Sekretarisku masuk lagi ke ruang kerjaku, ada apa pikirku, belum dipanggil kok masuk lagi. Itulah adat ketimuran kita, adat leluhur dan moyang kita. Hampir setengah jam aku menunggu di mobil sambil tiduran, mesin dan pendingin mobilku sengaja tak kumatikan. “Paah, sudah keluar lendirnya, asiiiin!” sambil menelan cairan penisku, dan hisapannya semakin menjadi-jadi di kepala penisku sambil menghisap-hisap lendir penisku.
>