Ibu Titis menggeser tubuhnya dan sekarang sudah berada tepat di depanku dalam posisi jongkok dengan tangannya tidak lepas dari penisku. Aku malu setengah mati. Bokep jepang Ibu juga pengen megang kok”, katanya sambil tersenyum. Kukulum puting tetek kiri Mbak Titis. Waktu itu aku bekerja sebagai kru produksi. Tapi aku suka banget ama yang segitu. Dan ketika kubuka mataku, kaget setengah mati karena ada tangan lain yang menyentuh penisku. “oh… Sshh… Sshh… Mas… enak banget mas…”, desah Mbak Titis. Payudaranya masih tertutup beha putih tapi itu sudah cukup untuk membangkitkan penisku. Mbak Titis pun masih asik dengan penisku di mulutnya. Kumajukan wajahku ke arah tetek Mbak Titis, tanpa mengalihkan pandangan dari matanya. Demikian juga Mbak Titis memberiku pengalaman, dan sensasi-sensasi baru lainnya.,,,,,,,,,,,,,,, Setelah Mbak Titis keluar dr ruanganku aku segera membereskan celanaku. Tercium aroma yang membuatku semakin mabuk asmara ketika menciumi sekitar pangkal paha. Setelah beliau berdua pergi, aku masuk lagi ke ruang operator untuk ngecek properti. Tapi kenikmatan di penisku mengubur habis kepanikanku. “Marketingnya lagi keluar semua, Mas?”
Aku kaget bukan main mendengar pertanyaan itu.
>