“ Yang.., cepat-cepat berkemas. Lalu dia bangkit dan pergi secepatnya. Bokep jepang hot Tetapi, bayangan itu terganggu. Lalu memegang selangkanganku,
“ Yang mana..? Bahannya tipis, tapi baunya harum. ” katanya. Dia berlutut mengelap selangkangan bagian belakang. Nampak ada perubahan besar pada Fera. Sekali. “ Kayak kemarinlah.., ” ujarnya sambil mengangkat tabloid menutupi wajahnya. Ya nggak apa-apa, ” katanya menjawab telepon. Bergantdian Fera kini telentang.“ Pijit saya Mas..! Bau badan wanita setengah baya yang yang meleleh oleh keringat. Hanya suara kebetan majalah yang kubuka cepat yang terdengar selebihnya musik lembut yang mengalun dari speaker yang ditanam di langit-langit ruangan.Langkah sepatu hak tinggi terdengar, pletak-pletok-pletok. Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada sesuatu, juga pada sapu tangan. Aku tersetrum. Lalu ngomong apa? Aku masih diam saja. Tapi belum begitu lama dia pindah ke betis. Dia berjalan menuju ruang telepon di sebelah. Sebenarnya aku belum pernah bicara di angkot dengan seorang wanita, apalagi separuh baya lagi. Tidak lama wanita itu mengetuk langit-langit angkot. Aku masih penasaran, dia seperti tanpa ekspresi. Ke mana dia ? Aku masih mematung. Aku terpejam menahan air mani yang sudah di ujung.
