Sementara wajah Susan menampakkan kepuasan setelah mendamprat pembantunya habis-habisan. Bokep jepang Aku sedang menyantap makan siang di sebuah cafe yang terletak di lantai dasar gedung kantorku. Katanya belum pernah lihat yang sebesar punya Pak Robert” kata Santi sambil meraba-raba kemaluanku.“Saya sih OK saja” jawabku riang.“Oh ya.. Susan kemudian menghampiriku dan kamipun berciuman kembali dengan bergairah.“Ayo isap susu ik ” pintanya sambil menyorongkan buah dada sebelah kanannya ke mulutku. Kamipun berpisah.. Mungkin karena sudah beberapa hari ini aku remas dan hisap sementara suaminya aku “asingkan” di negeri tetangga.Kamipun masuk ke dalam rumah dan aku langsung duduk di sofa ruang keluarganya. Tangannya meremas-remas kemaluanku. Aha.. Bener kata Santi.. Kapan nih kesini lagi” suara merdu terdengar diseberang sana.“Oh iya. Bayangkan saja betapa kayanya mereka, karena orang sekelas aku saja kagum melihat rumahnya yang sangat wah itu.Tetapi aku lebih kagum melihat Susan. He..Mungkin besok pagi saja aku akan pesta seks dan menikmatinya kembali, karena Pak Arief toh masih beberapa hari lagi di luar negeri. Very much” balasku.Setelah itu, kamipun kembali mengobrol beberapa saat sambil menikmati desert yang disediakan. Kadang kukeluarkan kemaluanku dan kusodorkan ke mulut Santi yang dengan lahap menjilati dan mengulumnya. Untung jalanan Jakarta sudah agak lengang.
