Aku berdoa agar jika aku pergi nanti, semoga Herman dan Chelsea bisa hidup bahagia tanpaku. BokepJepang “Tidak, aku punya keluarga…”, jawab dokter itu. Kepalaku masih pusing, penyakitku sudah sangat menyiksa diriku, kembali aku memuntahkan sesuatu yang cair dan bau. Kepalaku pusing, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti permintaan mereka. “Saya sakit mas…”, jawabku meminta belas kasihan. “Pantesan wajahmu agak pucat..”, jawabnya lalu mendorongku ke ranjang.Para pria itu langsung mengerumuniku, mereka dengan bringas langsung saja melucuti pakaianku. Klitorisku dimainkan mereka dengan bergantian jari.Tubuhku capek sekali, mereka terus begitu hingga beberapa menit, hingga pria yang kusepong penisnya merasa cukup. “Aku akan ikut kamu selamanya”, aku memberikan sebuah pernyataan yang cukup membuat Alex kaget. “Ya, masuklah”, seorang pria membuka pintu dan mempersilahkanku masuk. Aku menjadi takut dengan ancamannya, sepertinya dia tidak main-main, apalagi kemarin-kemarin dia sudah berani menculik Chelsea.***Ku bangkit dan berpakaian yang rapi, mencoba melangkah walau pun sedikit lemah. Mereka kemudian menangkap kaki ku hingga aku tidak bisa bergerak. Ia adalah pakarnya, layaknya seorang mafia yang bisa melakukan kejahatan apapun bila ia inginkan. “Hahahaha”, beberapa pria yang sudah menunggu di ranjang tertawa terbahak-bahak. ***
Aku terbangun paginya, pikiranku sedikit lega, tidak begitu pusing lagi.
