Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung di kapstok. Kring..! Video bokep jepang Sengaja kuperlihatkan agar ia dapat melihatnya. Kerjaan untuk hari ini sudah aq selesaikan semalam. Ya sekarang..!” pintanya penuh manja.Tetapi mendadak bunyi telepon di ruang depan berdering. Ia menyentuhnya. Kali ini lebih bertenaga dan aq memang benar-benar pegal, sehingga terbuai pijitannya.“Telentang..!” katanya.Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. Dari iramanya bukan sedang berjalan. Apa yg aq harus bilang, lho tadi kedip-kedipin mata, maksudnya apa?Mendadak jari tanganku dingin semua. Wanita setengah baya itu merenggangkan bibirnya, ia terengah-engah, ia menikmati dengan mata terpejam.“Mbak Iin telepon..,” suara wanita muda dari ruang sebelah menyalak, seperti bel dalam pertarungan tinju.Mbak Iin merapihkan pakaiannya lalu pergi menjawab telepon.“Ngapaian sih di situ..?” katanya lagi seperti iri pada Iin.Aq mengambil pakaianku. Ia tepat berada di tengah-tengah. Ah.., wanita yg lehernya berkeringat itu begitu besar mengubah keberanianku.“Buka bajunya, celananya juga,” ujar wanita tadi manja menggoda,
“Nih pake celana ini..!”Aq disodorkan celana pantai tapi lebih pendek lagi. Lagi pula percuma, tadi saja di angkot aq kalah lawan kancing. Bau tubuhnya tercium. Kesempatan tdk akan datang dua kali. Ayo. Lalu memegang pahaku,“Yg mana..?”Yes..! suara itu lagi, suara wanita setengah baya yg kali ini karena mendung tdk lagi ada keringat di lehernya. Eh.., kesempatan, kesempatan, kesempatan. Tetapi berlari.
>