Saya tahu orang-orang yang sehari-harinya kelihatan galak atau rajin ke tempat ibadah, tapi kalau sudah pengen, mereka nyari saya juga. Banyak orang di Pasar, yang berasal dari kalangan menengah ke bawah, haus hiburan murah yang bisa bikin mereka ingat kampung masing-masing. BokepJepang Dia selipkan ke belahan dada saya!“Itu buat kamu, Denok,” katanya. Dan nggak di semua tempat kami bisa mendapat penonton yang bersedia membayar, kadang-kadang kami malah diusir atau dihardik. Mungkin tinggal tahi lalat di pipi saya saja yang nggak ketutupan. Saya juga berkali-kali tidur dengan Juragan. Kulit tangan Juragan bersentuhan dengan kulit paha saya, dan saya makin deg-degan. Duh, yang saya lakukan ini salah nggak ya? Cari kerja yang nggak perlu ijazah, saingan banyak sekali. Lumayan juga bisa ndapat perawan siang-siang begini… Kalau kamu mau, Denok, cari uang itu nggak susah…”Beliau jatuhkan enam lembar lima puluh ribuan ke dekat muka saya. Ee, ternyata ibu pemilik kontrakan lagi nangkring di depan.“Siang-siang kok udah balik, Denok? Juragan nyentuh bagian depan kancut saya! Semua orang nengok dan nggak lihat apa-apa lagi.Saya sendiri selalu merasa jelek lho kalau tampil bersama Simbok. Saya penasaran, apa Juragan nggak punya istri? Juragan tiba-tiba mau mengambil lagi uang itu.“Kalau nggak mau ya sudah,” katanya dengan nada kurang senang.Tapi saya tahan uang itu dengan tangan saya, lalu saya ngangguk.
