Pekerjaannya sangat sederhana yaitu merekam lagu, membuat iklan radio, dan mempersiapkan segala hal yang sifatnya off-air. BokepJepang Mbak mulai mendesis lagi. Padahal aku grogi setengah mati takut ketauan boongnya. Kupandangi sejenak tetek Mbak Titis yang sedari tadi belum kusentuh sama sekali. Tinggi kira-kira 170cm, berat 50kg. “Ouhh… Mas…”, tangannya meraih rambuntuku dan menjambak pelan. Mbak Titis lagi-lagi melenguh panjang. Mbak Titis terus menerus meracau. Dan tubuh Mbak Titis pun bergetar sangat hebat. “Iya Mas. Dia adalah istri bosku. Ini mau nganter Bapak ke Bandara.”
Aku seketika merasa senang. Spontan aku segera melepas tanganku dan mencoba menarik celanaku. Pas nyampe di depanku, Ibu Titis meletakkan sikunya di meja dan meraih majalah yang ada. Pemandangan ini yang selalu kutunggu. Panggil aja Mbak. Kulangkahkan kakiku ke ruang tengah. Kuusap perlahan punggungnya sambil terus memainkan bibirku. Mbak Titis kemudian memasukkan penisku lama ke dalam mulutnya. Kupikir abis nanyain Ibu Titis langsung masuk ke rumah eh ternyata malah nyamperin ke mejaku. Setelah hari itu, selama empat hari aku nemenin Mbak Titis tiap malam. Mbak Titis lagi-lagi melenguh panjang. Pernah suatu ketika, aku sedang santai di kantor karena tidak ada order pembuatan iklan.
