Aryo menjawil pinggangku, “Kenapa sih Mas Den?”
Aku hanya tersenyum, “Ah anak kecil mau tau urusan orang dewasa aja!”Tak lama kemudian pintu kamar DJ terbuka, dan terlihat kamarnya yang berantakan. Bokep indo Trus, kamu nggak boleh ikut soalnya kamu nggak libur.”
“Ooo soal itu”, kata Aryo. “Nggak pa-pa sih, Aryo kira Mama ngomong yang aneh-aneh tentang Aryo ke Mas Deni”, kata Aryo.Kupandangi bocah kelas 2 SMU itu, manis banget nih anak, pikirku. Aryo berpegangan erat di pinggangku, jantungku berdegup, namun aku berusaha biasa aja. Mata Aryo terus saja mengikuti film yang sedang diputar tanpa berkedip. Lalu tanpa di komando kamipun mengulangi permainan yang telah kami lakukan tadi, bahkan kali ini jauh lebih dahsyat dari yang pertama hingga kamipun seperti kehabisan tenaga saat permainan di ronde kedua, dan kamipun tidur pulas sambil berpelukan. Aku terburu-buru ke kamar mandi. “Gini lho Aryo, ‘ntar malam Mama ke Palembang sama Papa kamu. Sejenak aku memberinya kesempatan untuk bernafas. Aku segera menghidupkan TV dan menontonnya. Kalian nggak usah macem-macem deh.”
“Mmm.. “Beres deh Tante, ‘ntar kalo si Aryo nakal biar Deni cubit”, kataku sambil menggelitiki pinggang Aryo. Kutindih Aryo di tempat tidurku, dan tanganku mulai mengusap-usap perutnya, dadanya. “Matamu!” umpatku pelan. Kok kelihatannya sedang ngobrol serius?”
“Ah, kamu ini!”, kata Tante Ida, “Selalu saja pengen tahu urusan orang.”
Aku hanya tersenyum sambil memandangi
