Bu Meli melolong kegelian. Kupikir dia kesakitan, tapi ternyata tidak. BokepJepang Bu Meli yang lagi merem menikmati siraman air dari shower kaget ketika kupeluk. Happyku. Aku kesampingkan pikiran kotor itu.Kemudian sekitar setengah jam aku menungu di lobby hotel tiba-tiba seorang bellboy menghampiriku. “Ndy, kamu mau kan kalau di kantor kita tetep bersikap wajar layaknya atasan sama bawahan ya. Sangat indah karena posisi kami berpelukan juga menunjang. Aku menurut saja melangkah ke lift yang membawaku ke kamar itu. Aku terhenyak diam, terpaku. “Bu.. Aku bersyukur, karena prestasiku di usia yang ke 25 ini aku sudah mendapat posisi penyelia. Sebelum keluar dari ruangannya kami masih sempat berciuman mesra. “Enak Ndy, aku bener-bener nafsu sama kamu. Tubuh indah seperti Bu Meli memang sangat aku idamkan. Tamat kamu duluan aja, kita ketemu disana”, kata Bu Meli. Kami sama sama terkulai. Dari luar kamar mandi yang pintunya nggak tertutup aku memandang tubuh semampai Bu Meli. Dia menggeliat. Aku menurut saja melangkah ke lift yang membawaku ke kamar itu. Mudah-mudahan bisa berpengaruh di gaji nyari muka nih..hahaha..Sampai suatu ketika, lagi-lagi ketika aku dipanggil menghadap, kulihat raut muka Bu Meli tegang dan kusut. kamu hebat sekali”, bisiknya lirih. Dia menggeliat. Setelah memastikan namaku dia mempersilahkanku menuju kamar 809, katanya Bu Meli atasanku menunggu di kamar hotel itu.
