Akhirnya mulut ini bisa digerakkan. Lagi-lagi candaan yang sering kami gunakan saat chatting tengah malam. Bokep jepang hot Tidak tampan tapi (untungnya) tidak jelek. Mau dengar suara kamu, mau lihat pipi chubby kamu.”“Yakin cuma mau itu doang? Kami sebatas pernah ‘dekat’ selama 2 bulan, kemudian berakhir begitu saja. Mau kemana?” tanya seniorku sekali lagi. Aku memandang ke sekeliling, semua orang menatapku yang hampir tertabrak. Bukan cuma aku yang tahu, seluruh staf rumah sakit ini pun sepertinya tahu karena dia begitu gigih mendapatkan hatiku. Gak mau lihat yang lain?” tanyaku menggoda.Dia tertawa. Semua dia lakukan sambil terus memberikan deepkiss.Harus diakui aku menikmati ciumannya. Begitu terus sampai dia mendesah keenakan.“Sssshh.. Suara yang membuat dia semakin beringas memompaku.“Kamu lagi subur gak?” tiba-tiba dia bertanya di tengah pompaannya.Tentu aku tahu apa maksudnya. Tapi hatiku tidak punya perasaan yang sama. Aku tak pernah menghitung diriku sedang berada dalam masa subur atau tidak. Benar saja, tidak lama dipompa, tubuhku kembali bergetar dan vaginaku banjir lagi.“Mmmhhhh….” erangku.“Enak sayang?” dia bertanya tanpa mencabut penisnya.“Hmm..mmhh” aku berusaha menjawab meski dengan terbata-bata. Tentu aku hanya bisa mendesah diperlakukan seperti itu.Dia cabut keluar jarinya, bangkit berdiri, lalu mengarahkan penisnya ke lubangku. Mantan-mantanku selalu puas ketika aku oral sampai keluar. “Kamu cantik sekali sayang…” katanya sambil meremas payudaraku.“Aaahhhnngg…” Aku tak tahan lagi.
