Lalu aku bergegas masuk kamar. BokepJepang Mas Aku mau keluar, nih!” ucapku dalam gairah. Terus Ndra..” ucapnya. besar sekali, di sekelilingnya juga ada hamparan bulu-bulu halus yang rapi terpotong pendek.“Sini coba kamu pegang badan Mas Agus.” pintanya. “Ternyata kamu udah besar, yah!” ucapnya sambil tersenyum. “Ayo dong, sebentar aja kok!” lanjutnya.Kemudian pelan-pelan mulai kuangkat tanganku ke atas pundaknya, lalu menyentuhnya. Lalu Mas Agus mulai membuka celana panjangnya. terus ‘Ndra!” ucapnya lembut. “Sini dibajuin sama Mas Agus.”
“Lepasin dulu handuknya, Ndra!”Kulepaskan handuk dari tubuhku. Kemudian ia mengangkat wajahku yang tertunduk dan mendaratkan bibirnya tepat di bibirku.Ciuman itu begitu lembut, perlahan tapi dapat kurasakan getarannya. Ia bilang pada ayahku bahwa ia belum siap untuk berumah tangga.“Indra sini, ada Mas Agus.” panggil ibuku dari ruang tamu. “Iya, udah tahu!” balasku.Mas Agus, pamanku, adalah anak dari kakak perempuan ayahku yang tinggal di sebuah kota di Jawa Tengah yang terkenal dengan candi Borobudurnya, dan di situ pulalah Mas Agus bekerja sebagai seorang tentara berpangkat sersan dua. “Kamu nggak kepanasan? Ia sangat suka dengan anak kecil. Sebelum sepuluh tahun yang lalu aku hanyalah anak laki-laki biasa yang senang bermain bola di lapangan yang becek sisa hujan semalam atau berlari-larian mengejar layangan putus sampai ke kebun orang dan dimarahi sang pemilik kebun.
>