Maka aku berdiri dari kursi, dan melepaskan blazerku dengan gaya yang aku buat-buat agar nampak seksi. wah, kalau itu sih.., apa kamu masih kurang yakin? Bokep jepang “Iya, untung udah selesai barusan.”
“Wah, baguslah. “mm.., mm.., aduuh, enaknyaa.., boleh juga tangan kamu, Dit!”“Eh, rintihannya jangan dibuat-buat gitu dong! “Di lantai sebelas, di PT (perusahanku). Aku kembali mengejar karier, sambil bertualang dari satu pelukan ke pelukan lain para pria (dan kadang-kadang wanita) yang aku taklukkan dengan tubuhku.,,,,,,,,,,,,,,,, “mm.., mm.., aduuh, enaknyaa.., boleh juga tangan kamu, Dit!”“Eh, rintihannya jangan dibuat-buat gitu dong! Aku mencoba mengatur nafas.., tapi sia-sia.., kenikmatan ini benar-benar membuatku terbang melayang. Karena sudah terangsang tak karuan, aku menurut saja ketika ia menelentangkan tubuhku di meja kantor, kemejaku telah terbuka kancingnya, namun ia tidak melepasnya, hanya menyingkirkan ke kiri kanan. Rasanya mantap juga, tapi tali bra yang kukenakan terasa menyakitkan sedikit. Aku menahan diri untuk tidak melihat ke arah rambut-rambut di dadanya.“Sar, kamu nggak panas pakai blazer di ruang kaya gini?” Tanyanya dengan nada yang terkesan wajar, meski mungkin saja tujuannya nakal. kalau kamu buat-buat gitu, tanganku jadi memijit bagian yang lain!” Katanya sambil bercanda.., padahal aku sudah mabuk kepayang dan ingin tangannya segera meremas kedua payudaraku.“Udahlah Dit.., sekarang kita mulai aja deh”, Kataku dengan nada serius.
