“Sekarang ini Om adalah pelanggan kamu dan kamu sepenuhnya berhak menentukan apakah menerima atau menolak tawaran Om”. Tentunya ia tidak bisa menyalahkan ayah sahabatnya itu. Bokep jepang Status kekasih tidak serta merta membuat seorang laki-laki berhak menjamah tubuh moleknya. “Gimana sudah dicoba semua fiturnya?”. Diciumnya bibir Om Rudi cukup lama, kemudian diakhiri dengan sapuan lidah. Laki-laki itu duduk di pojokan. “Maaf Cinta telat”. Keduanya pun lalu saling berjanji untuk saling menutup mulut dan tidak akan membuka rahasia masing-masing. Cinta tahu kalau Rido kerap cemburu dengan laki-laki lain yang menatap tubuhnya. Om Ridwan mengangguk. Memang ia tidak bisa begitu saja menuduh Cinta demikian. Cinta hanya mengangguk. Untungnya mereka bisa kompak bersandiwara untuk berpura-pura tidak saling mengenal. Cinta berjalan mendekati kekasihnya tersebut. “Udah ditunggu?”. Ditekannya tombol jawab. Sebuah hal yang biasa bagi Cinta, sehingga ia terlihat tidak terlalu terganggu karenanya.Cinta mengalihkannya pandangan dari layar smart phone yang dipegangnya. Keduanya tidak menyangka akan bertemu dalam situasi seperti ini. Laki-laki paruh baya itu bergelar doktor lulusan dari salah satu universitas di luar negeri. Insting kewanitaannya langsung bereaksi kalau ini bukanlah sekedar telepon menanyakan kabar. Cinta hanya mengangguk.
