Dicemberuti oleh si Indri. Sudah lama sebenarnya aku bosan dengannya. Bokep jepang hot Selama pacaran dengannya, ia sama sekali tidak tahu kalau aku suka minum.“Sejak kapan kamu minum Rick?”
Aku tidak menjawab. Tinggi 168 cm, berat proporsional dan sebuah fitnes center dengan rajinnya memahat tubuhnya beberapa kali dalam seminggu.Setelah sampai di dekatku, aku memutar kursiku hingga menghadap ke samping. Yang ada di otakku adalah bagaimana caranya membujuk Felly untuk mau menemaniku di tempat tidur nanti malam. “Pak Ricky, telepon dari Felly,” Indri, sekretarisku di interkom. Entah apa kurangnya gadis cantik ini hingga aku menyia-nyiakannya. Bahkan ia tidak sadar bahwa aku telah berganti pakaian dengan waktu bertemu tadi siang. Entah aku yang terlalu cerdik atau dia yang terlalu tolol. Aku berpikir bahwa apa yang kulakukan dengan Indri tadi pagi dapat melupakan semuanya. Sampai jam 5 sore, waktu karibku menelpon aku malah buat janji dengannya untuk clubbing di Zanzibar. “Aku sekarang ada di Lobby bawah, gimana kalau kita makan siang?”
“Sorry Fell, kemaren ada trouble di server di Singapore,” Aku menghela napas, “Ok 10 menit lagi aku ada di Lobby bawah.”Senang? Tapi mengapa setiap ketemu dengannya aku selalu merasa membutuhkannya. Tidak dapat dipungkiri.3 kali kami melakukannya malam itu.
>