Hmmm… kan sekarang Mama jadi terangsang lagi”, ujarnya sambil melenguh keenakan,”jangan cuma dijilat, hisap tuh itil Mama… okhh…. film bokep jepang Sini kamu…”, panggil Mama Lastri dari ruang tengah.Sial, aku yang masih canggung memakai kembali celanaku meskipun tidak aku kancingkan. Vagina ibu mertuaku, meskipun mungkin sudah agak longgar akibat serangan Farhan, namun setidaknya belum dibasahi oleh spermanya. Sumpah, dua tahun aku menikah, tidak pernah aku terangsang oleh anus isteriku. Sementara Mama Lastri tampaknya masih lanjut dengan ronde berikutnya dengan Farhan. Aku asyik meremas-remas buah dada montok Mama Lastri dan memilin-milin putting susunya yang besar, sementara itu Farhan asyik mengocok vagina sambil mengusap dan memijat klitoris Mama Lastri.Mama Lastri, sang “nyonya besar” begitu menikmati permainan gang bang itu, wajahnya sangat mesum dan melenguh keenakan, sampai akhirnya sang nyonya besar tak mampu menahan desakan orgasmenya.“Okhh…. Mungkin akibat kata-kata Mama Lastri sebelumnya yang menawarkan lubang itu, atau karena bentuknya yang jadi menarik karena diapit oleh bongkahan pantatnya yang besar dan montok, entahlah…Dengan sedikit malu-malu aku menyentuh lubang anus itu dengan jariku sambil terus mengocok vagina.“Woww…. Mama Lastri sangat senang dengan kepatuhan dan gairahku itu.“Nah… gitu…. Edan… pikiranku langsung terbayang kalau ibu mertuaku ini juga suka melakukan anal sex. Ya… itu juga enak Roni… kamu harus coba,” Mama Lastri sangat girang dengan sentuhanku pada anusnya.
