“Kamu pandai memanjakanku, Thomas. Terawat.Ketika aku terlena menatap kakinya, tiba-tiba aku dikejutkan oleh pertanyaan Bu Tiara..“Thomas, aku merasa bahwa kamu sering melirik ke arah betisku. Bokep jepang hot OK?” Aku mengangguk. Tak lama kemudian, jari tangannya menengadahkan daguku. Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil “Bu”, walau umurku sendiri 5 tahun di atasnya.Tapi atas permintaanya sendiri, seminggu yg lalu, ia mengatakan lebih suka jika di panggil “Mbak”. Gerakannya lambat seperti bermalas-malasan. Kaki kanannya melingkar menjepit leherku. Telapak tangannya mengusap pipiku beberapa kali, lalu berpindah ke rambutku, serta sedikit menekan kepalaku agar menunduk ke arah kakinya.“Ingin tahu warnanya?” Aku mengangguk tak berdaya. Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Gerakannya lambat seperti bermalas-malasan. Ia memang menawan sebab sepasang bola matanya sewaktu-waktu bisa bernar-binar, atau menatap dgn tajam. Ia merintih seTiarap kali lidahku menjilat clitnya. Bagian dalemnya juga ditumbuhi tetapi tak selebat bagian atasnya, serta warna kehitaman itu agak memudar. Tunjukkan bahwa betisku indah!”Aku mengangkat kaki Bu Tiara dari lututku. “Suka Thomas?”. Terpana mendengar perintahnya. Aku sudah tak bisa berpikir waras. Kepala Bu Tiara terkulai di sandaran kursinya. Aku sudah tak bisa berpikir waras. Hmm..!” jawabku bergumam sambil memindahkan ciuman ke betis serta lutut kirinya. Aku sudah tak bisa berpikir waras.
