Karena itulah sampai saat ini aku tetap betah bekerja di kost itu meski gajiku kecil tapi “sabetan”ku besar. Xnxx bokep Gila! Sialnya (atau malah untungnya?) aku yang harus menerima hasratnya itu. “Sudah, mas. Aku hendak berteriak, namun tangan salah seorang telah membekap mulutku. Sedangkan para prianya membawa beberapa botol dalam kardus. Penghasilanku pun besar. Maklum, setelah kerja dua bulan kan cape. Giliranku membersihkan harus rapat-rapat menyembunyikan benda-benda antik itu. Ya, sambil makan minum dan cekikin kami melihat adegan film. Film porno pasti! Ada nasi goreng, bakmi, gorengan dll. Kalau siang suasana kost sepi karena hanya aku yang tinggal sendirian. “Apakah aku akan memuaskan syahwatku atau tidak?” pikirku sampai ketiduran di dipanku yang berkasur busa. Tapi mendadak ia sudah memeluk dan mencium bibirku dengan ganas. Lampu kamarku dimatikan sehingga aku tak bisa melihat siapa yang sedang berusaha memperkosaku. Berapapun aku bayar!” katanya memaksaku sambil meremas-reMas tetekku dan berusaha membuka kancing bajuku. “Pokoknya asyik. Aku pun melayaninya dengan senang. Cowok seusia 25-an memang bisa berkali-kali ejakulasi. Biasanya kami adakan ini dua bulan sekali tanggal muda. Di layar kaca terlihat seorang cewek dikerjai 3 orang sekaligus.
