Lubang vaginanya sudah basah sekali, rambutnya hitam dan setengah dicukur.Sementara di balik jeans. Bokep barat Tanpa ragu kulepaskan celana dalam warna putih tersebut sampai ke lututnya. Gayaku memotret seperti orang pro, padahal aku dak-dik-duk juga.Setengah rol pertama Lia agak kaku, tapi selebihnya ia mulai luwes. Melihat adegan tersebut, aku jadi sirik. Cairan developer-nya terlalu kuat.Aku memang nekat mencoba, padahal masih belum bisa, modal teori saja rupanya tidak cukup. Kamisolnya jadi agak turun hingga belahan buah dadanya kelihatan jelas. Emang agak datar sih, tapi tetap saja bikin kepala ‘pusing’.“Sekarang coba kamu lepasin Bra-nya ya..!” pintaku, “Tapi Kamisol-nya nggak usah dilepas.”
Walaupun Lia anaknya cuek banget, tapi ketika dia mencoba melepaskan Bra-nya, ia kelihatan agak grogi, sambil melihat kami berdua yang juga lumayan tegang. Tempat kostku telah kusulap menjadi studio dadakan. Motor drive yang kusetel 2 shot perdetik memboroskan isi film-ku. Kusuruh Lia agar posisi tubuhnya agak menungging biar pinggulnya benar-benar terekspos frontal ke kamera. Arahin dong..!” pintanya. Sambil mendekap bahu cewek itu, Ivan berusaha merayu terus, “Kenapa malu..?”
“Toket gue kecil..” ucapnya lucu. Ketiaknya bersih sekali, hampir tidak ada bulunya.
>