Kedua mata bu Bambang menangkap basah gerakan tanganku. Xnxx bokep Wajahnya lumayan cantik. Wanita itu mengingatkanku tentang pembayaran hutangnya tadi siang. “Heh, liatin apa!” hardik bu Bambang yang mengagetkanku. “Enggak kok bu, nggak” jawabku cepat. “Eh, kamu ta tadi yang ke bu Sri? “Gini wis, nek iya nanti kamu telp aku dulu ya!” ujarnya. Dengan sigap ia melepas daster yang dikenakannya. Aku rasakan kemaluanku bagai dihimpit sesuatu yang hangat, basah dan berdenyut. “Ta tinggal ke dapur ya” ujar bu Bambang sambil berlalu. Lalu kami berdua tidur kelelahan.–,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Nafasku mulai memburu. Kurasakan semakin lama vagina wanita itu semakin basah oleh lender. Tak lama kemudian bu Bambang muncul dan duduk di sebelahku. “Nah gitu dong..itu namanya dah gede! “Air mani??” gumamku. Beberapa saat kemudian ia muncul dengan mengenakan daster tanpa lengan berwarna merah marun dan kembali duduk di sofa panjang tempat aku duduk. Setelah minum teh, aku segera pamit. Aku mengangguk pasti. “Kamu Ndre??” terdengar suara dari balik pintu sebelum pintu itu terbuka. Aku menggeleng berbohong tapi wanita itu sepertinya tidak percaya, terlihat dari senyumannya.
