Di jalan, kami bertemu dengan Rio, Adi, dan Yudi yang kayaknya lagi sibuk bawa banyak barang. Aku men-desah-desah diiringi jeritan kesakitan saat ia menyodokku dan darah segar mengalir. BokepJepang “Stell… nggak takut digrepe-grepe lu di atas sana?” tanya Adi bercanda. “Stell… nggak takut digrepe-grepe lu di atas sana?” tanya Adi bercanda. Semua dari kelas yang berbeda-beda. Aku agak canggung dan kaget menerimanya, tapi kemudian aku mulai mengulumnya dan mempe-rmainkan lidahku menjelajahi barang Rio. “Mau kemana, Yud?” sapa Stella. Aku menjerit-jerit memohon supaya mereka berhenti, tapi sia-sia. Sungguh pengalaman yang mendebarkan dan penuh nikmat—tubuhku ini telah digauli dan dimiliki beramai-ramai, namun aku malah ketagihan. Gila, gue udah nggak kuat bawa se-muanya, nih.” Pintanya memelas. Seolah mengetahuinya, Rio membuka celanaku sekaligus CDku sehingga aku langsung bugil. Cewek itu langsung mem*kik menghindar, sementara cowok-cowok lain malah ribut menyoraki. “Siapa berani, ha?” tantang Stella bercanda juga. Aku langsung mengenali delapan orang itu, Yudi, Adi, Feri, Kiki, Dana, Ben, Agam, dan Roni. Gila, gue udah nggak kuat bawa se-muanya, nih.” Pintanya memelas. “Ngng… nggak usah, Yud.” Tolakku. “Ssshh… terusss… yaaa, akh! Beni menyodokkan penisnya dengan pelan-pelansebelum mulai mengg-enjotku, rasanya nikmat sekali seperti melayang.
