karena sebelumnya akupun tidak berani memperlihatkan bagian sensitifku kepada lelaki selain pacarku. Tinggalkan sejenak tumpukan kertas di meja kerjamu, tenang saja, mari berbincang tentangku dan tentang maumu. Xnxx bokep Aku saat itu dalam kondisi memakai bra warna abu-abu dengan renda hijau tosca yang mana cupnya tidak sepenuhnya menutupi payudaraku, sehingga Hendy dapat melihat belahan dada dan sebagian kecil payudaraku.*Ilustrasi*
[HIDE][/HIDE]“Buka lagi….”, dengan nada pelan dan sedikit manja“hhmmm maunyaaa…”, jawabku“mauuu, penasaran…”, ucapnyaLangsung ku tarik lagi bajuku seperti semula, dan membereskannya sebagai tanda aku tidak mau memperlihatkan lebih. “hi chel”, katanya
“hallo kak” kujawab
“tinggal dimana”, tanyanya
“di ***** kak, kamu sendiri?”
“oh deket, aku tinggal di ****** ***”
“kenapa main ****** kak? Okay, mari kita mulai!Perkenalkan, aku chelsia, kamu boleh panggil aku chel, ichel, atau chelsi. cowok gak suka musik?” Padahal aku suka menyanyi dan berharap ada cowok yang bisa mengiringi, ya.. Tapi ya sudahlah biarkan saja, cukup buat nambah kenalan saja, pikirku tanpa tau apa yang akan terjadi.****Suatu hari, ketika hendak bangun dan bersiap jadi anak kostan yang rajin, kudapati sakit di kepalaku dan rasa mual juga perih berkumpul diperutku, “fix maag ku kambuh” kataku. Anggukannya menjawab “iya”. Obrolan kami tidak intens yang dalam satu waktu bisa bahas banyak hal, terlebih dia tipe orang yang pendiam dan tidak banyak omong, jadi kami saling membalas dengan jeda sehari atau setengah
>